Sungguh ketergantungan gila itu memang menjadi belenggu
pada fikiran, tangan dan kaki. Belenggu yang lebih kuat daripada borgol besi
yang diikatkan pada para tahanan. Borgol besi masih bisa lepas disebabkan karat
atau rapuh, tetapi belenggu cinta mungkin tak bisa lepas seumur
hidup.bertahun-tahun kau tetap memikirkan si dia seiiring dengan berkurangnya
volume es di daerah kutub juga seiring begantinya musim dari salju ke salju
lagi. Fiuhhhhh… begitu melelahkan. Andaikan saja apotek-apotek menjual obat
penghilang sebagian ingatan, pasti sekarang kau sudah menelannya untuk
menghilangkan sebagian ingatan tentang dia. Ya itulah deritanya saat kita putus
cinta.
TAPI.. matahari masih bersinar, udara masih terhirup,
jantung masih berdetak. Itu artinya Alloh masih memberikan kesempatan sebelum
pulang ke liang lahat membawa cinta tak terbalas itu. Masih ada Alquran yang
belum terputus, masih ada islam yang benar dan masih ada bimbingan Alloh
melalui ayat-ayat-Nya. Itu artinya Alloh masih menyediakan obat penyembuh
bagimu. Obat yang menghantarkan diri kita dari belenggu menuju kebebasan, dari
kesedihan menuju kebahagiaan, dari tepi jurang neraka menuju pintu syurga.
Masalahh cinta, akademik, teman, popularitas, keluarga ? Masalah
apakah yang sedang menimpamu sekarang ? Seberapa akutkah masalahmu hingga bisa
membuat depresi bahkan gila ? Sekarang bandingkan dengan kejadian nyata berikut
ini yang dialami oleh sahabat Rosul. Di
depan matanya sahabat Rosul melihat pembantaian kedua orangtuanya oleh kaum
kafir.Ayahnya diikat pada seonggok tiang, lalu dicekik hingga tewas dengan seutas
tali. Ibunya ditelanjangi, ditidurkan
diatas tanah dan ditusuk kemaluannya. Itu semua hanya karena kaum kafir ingin
mendengar sahabat Rosul itu mengucapkan nama agung berhala mereka. Di saat
sudah tidak berdaya lagi melihat kondisi ini, ia pun dengan berat hati
mengucapkannya., lalu pergilah kaum kafir itu dengan meninggalkan jasad
mengenaskan orangtuanya. Betapa hancur hati sahabat Rosul yang satu ini,
ditambah lagi karena ia mengucapkan nama berhala yang bertolakbelakang dengan
kalimat Lailahailalloh.
***To be Continue***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar